web counter Biaya Sewa Sepeda Listrik MIGO - Biaya Kuliah TA 2024/2025
News Update
Loading...
-->

Header Ads

Biaya Sewa Sepeda Listrik MIGO

Biaya Sewa Sepeda Listrik MIGO - MIGO adalah aplikasi berbagi e-bike pertama yang diklaim di Indonesia. Pelanggan cukup membuka e-bike dengan ponsel (HP) dan langsung menikmati kemudahan layanan transportasi bersama ini. Untuk dapat menikmati layanan sepeda listrik ini, pelanggan akan dikenakan biaya sewa yang relatif murah. Harap dicatat bahwa MIGO menggunakan Internet sebagai operator, dikombinasikan dengan aplikasi ponsel, untuk membangun lingkungan transportasi yang andal. Pada tahun 2019, penyedia jasa sewa e-bike asal China memiliki layanan di dua kota, Surabaya dan Jakarta. Stasiun MIGO Surabaya beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB dan di Jakarta dari pukul 06.00 WIB hingga 21.30 WIB. Sepeda listrik dapat dipinjam atau dikembalikan pada jam kerja.

n 2 cara, yakni secara tunai atau dengan top up (isi ulang) saldo MIGO. Saat pertama kali menginstall MIGO dan melakukan registrasi, Anda akan memperoleh saldo awal sebesar Rp20.000. Apabila saldo itu telah habis digunakan, Anda bisa mengisi saldo dengan menggunakan MIGO Wallet atau isi ulang di stasiun terdekat.

Spesifikasi Sepeda Listrik MIGO

Foto : Sepeda Listrik MIGO

E-bike MIGO yang beroperasi di Jakarta memiliki lantai pijakan yang cukup tinggi, dengan jok yang empuk. Untuk orang berpostur tubuh tinggi, mungkin posisi kaki yang terlalu menekuk kurang begitu nyaman. Namun, dengan jok yang empuk, membuatnya terasa nyaman digunakan duduk dalam jangka waktu yang lama.

Sepeda listrik ini menggunakan penerangan utama lampu yang sudah berteknologi LED dan dilingkari Daytime Running Light. Lampu sein depan dan belakang pun juga telah menggunakan teknologi LED. Hanya lampu rem-nya yang masih menggunakan bohlam biasa. Kemudian, informasi di layar instrumen pun sudah digital.

Pada bagian kaki-kaki, tampilan MIGO sepintas mirip Vespa, dengan desain pelek model tertutup yang dipadukan dengan ban tubeless berukuran 2,75/10 depan belakang. Sektor pengereman depan menggunakan cakram, sedangkan rem belakang masih memakai rem tromol. Suspensi bagian depan menggunakan model teleskopik, sedangkan yang belakang menggunakan monoshock.

Seperti halnya kendaraan listrik lainnya, e-bike MIGO ini nyaris tak bersuara. Tarikan bawahnya cukup responsif. Sayangnya, hingga saat ini, legalitas e-bike MIGO untuk melaju di jalan raya masih menjadi perdebatan. Menurut pihak kepolisian, pada dasarnya e-bike MIGO dilarang untuk melintas di jalan raya, mengingat bahwa setiap kendaraan yang melintas di jalan raya seharusnya memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya lulus uji tipe kendaraan. Karena itu, kepolisian menyarankan penggunaan MIGO dilakukan di area yang tertutup.

Theme images by sebastian-julian. Powered by Blogger.